Sabtu, 05 Juni 2010

Nasi Jagung Instan


SEKILAS TENTANG NASI JAGUNG INSTAN
Nasi Jagung merupakan solusi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap nasi putih. Saat ini para petani kurang memperhatikan kandungan kimia yang terjadi jika tanaman padi digelontori bahan kimia, hal ini terjadi karena para petani ingin menambah hasil panen, ya maklumlah, sekarang ini perbandingan antara perawatan dan hasil jual gabah kurang seimbang.
Nasi jagung dahulu merupakan hidangan sehari-hari, tetapi saat ini sudah dibilang kuno dan tidak keren, akibatnya konsumsi nasi putih terlalu banyak dan banyak mengakibatkan kelebihan kalori sehingga terjadi banyak penyakit seperti deabetes dan kolestrol.
Saat ini masyararakat mulai kembali mengkonsumsi nasi jagung, apalagi penderita diabetes nasi jagung menjadi menu pokok.
Kendala yang dihadapi proses pembuatan nasi jagung ini yang ribet, jangankan orang kota, masyarakat pedesaan sendiri banyak yang kesulitan dan juga malas, karena proses pengolahannya membutuhkan waktu lama apalagi jika menggunakan peralatan masak listrik, malah ribet lagi.
lain halnya di desa kami, di lingkungan kami masyarakat telah mengolah nasi jagung secara Unik, tidak sekedar cukup untuk sehari, tetapi untuk persiapan hari2, minggu2 berikutnya, semacam nasi instan. terhitung sejak terjadinya banjir besar di desa Kebomlati_Plumpang-Tuban-Jatim, desa yang terletak di pelosok paling ujung kab. Tuban tepatnya Desember 2007 lalu terjadi banjir terbesar dalam sejarah desa Kebomlati.
Pada akhir 2009 saya tertarik dan mencoba untuk mengamati proses tersebut, mengenai, rasa, kandungan gizi, dan ketahanannya meski tanpa pengawet buatan sedikitpun. Kebetulan ibu saya sering banget mengolah seperti itu. hanya diberi air mendidih lalu dikukus sebentar sudah matang, lain dengan nenek saya dulu setiap masak nasi jagung harus ribet Nyyosoh, nyarubi, ngaru, dan lain-lain
Terlintas pada benak saya seandainya penemuan ini dibudidayakan tentmemiliki nilai bisnis tingggi. dan dapat menarik tenaga kerja untuk warga sekitar.

1 komentar:

  1. artikel yang menarik. bravo! kaji lebih dalam sepertinya bagus..

    BalasHapus